Saat manusia membusungkan dada
mereka, membanggakan kisah cinta bangsanya yang sudah mereka kira sempurna .
Padahal aku sendiri rasanya belum pernah mendengar cerita cinta lain yang lebih
manis dari kisah cinta Bumi dan Langit .
Aku mengenal Bumi sebagai seorang
yang paling sabar . Bumi itu kuat, belum pernah ia mengeluh karena beban
makhluk-makhluk yang ada di permukaannya . Belum pernah ia merasa tak mampu
untuk menahan rasa sakit saat manusia bengis menggerogoti sedikit-sedikit
daging di tubuhnya . Dan selama ini juga belum pernah aku mendengar keluh kesah Bumi meski saat ini wajahnya mulai rusak karena ulah manusia yang tak tahu
adat .
Bumi mungkin mampu menahan beban
berat, menahan rasa sakit, menahan ego saat wajahnya mulai rusak .
Tapi aku tahu Bumi sering
menangis karena tak mampu menahan rasa rindu kepada Langit .
Karena itu baru-baru ini aku tak
sering mengajak Bumi berbicara, tak maulah aku menambah beban fikirannya .
Dahulu sekali, aku mengenal
Langit sebagai seorang yang elok . Mungkin Langit adalah salah satu keajaiban
terindah yang pernah Tuhan ciptakan . Warna biru adalah pertanda kerinduan,
itulah mengapa Langit selalu berwarna biru yang seakan berkata kalau ia juga
sangat merindukan Bumi . Ia sering meringis saat racun yang terlalu sering
merobek-robek kulitnya . Namun langit tak pernah dendam, ia masih selalu
tersenyum hingga saat ini .
Jadilah aku pun tak pernah
berbincang lagi dengan Langit, jangankan untuk berbicara, sepertinya rasa perih
bahkan mulai membuatnya sulit tersenyum lagi .
Beruntunglah mereka memiliki
sahabat sebaik Air . Ia adalah seorang yang paling dermawan, tak tahulah aku
darimana sifatnya itu . Bukan rahasia lagi jika Bumi selalu mengirimkannya ke
atas untuk mengantarkan pesan, sebaliknya Langit juga mengirimkan pesannya ke
Bumi sebagai Hujan . Tak pernah sungkan ia mengantarkan pesan cinta berkilo-kilometer jauhnya .
Air terlalu sibuk dengan
tugasnya, tak maulah aku mengganggu ibadahnya sebagai penyalur amanat dua
kekasih itu .
Aku sendiri tidak tahu apakah harus
merasa beruntung atau merasa sedih . Satu sisi aku merasa beruntung karena tidak
harus menahan beban dan rindu seperti bumi, tak harus risih karena tidak ada
makhluk yang berkeliaran dikepalaku. Aku dapat hidup damai .
Tapi tak banyak yang tahu, kalau
aku juga sering menangis karena kesunyian. Yang perlahan mendekapku dalam kegelapan .
-catatan hati Bulan-